TutupJangan Lupa Klik Like Dan Follow ya!

Sabtu, 14 September 2013

Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam

http://bukutokoh.blogspot.com/2013/11/catatan-harian-ahmad-wahib-pergolakan.html



  • Belajar & merenung dalam kamar saja tidak cukup, pikiran-pikiran perlu dipersegar dengan kenyataan-kenyataan yang hidup dalam masyarakat, celah-celah kehidupan masyarakat selalu memperkaya rohani #AhmadWahib
 
  • Terlalu banyaknya intelektual yang menjadi pegawai ataupun yang “alienated” dengan masyarakatnya menyebabkan Indonesia tandus dari ide-ide besar dan kalaupun ada masih kurang efektif dan efisien untuk dilaksanakan #AhmadWahib

  • Satu-satunya hakim dalam kehidupan Islam bagi seorang muslim adalah hati nuraninya, bukan fatwa-fatwa ulama, bukan isi buku-buku agama, ketentuan-ketentuan dari kawan dan lain-lain. Semua yang terakhir itu sekedar merupakan bahan-bahan pertimbangan yang memang harus dipertimbangkan. #AhmadWahib
  • Islam adalah hati nurani setelah dengan sungguh-sungguh mempertimbangkan pendapat-pendapat, kepentingan-kepentingan, cita-cita orang lain dan kelompok sosial di sekelilingnya
    #AhmadWahib

  • Aku bukan Soekarno, bukan Hatta, bukan Sjahrir, bukan Natsir, bukan Marx dan bukan pula yang lain-lain, bahkan aku bukan Wahib, aku adalah me-Wahib. Aku mencari dan terus-menerus mencari  menuju dan menjadi Wahib #AhmadWahib

  • Membuktikan diri baik bukanlah dengan menyatakan diri baik tapi dengan kata dan kerja yang baik #AhmadWahib

  • Manusia diperkaya oleh pertanyaan-pertanyaan, penolakan atau pembunuhan terhadap pertanyaan-pertanyaan berarti mempergersang kehidupan ini #AhmadWahib

Aku bukan nasionalis, bukan katolik, bukan sosialis
Aku bukan Buddha, bukan Protestan, bukan westernis
Aku bukan komunis
Aku bukan humanis
Aku adalah semuanya.

Mudah-mudahan inilah yang disebut muslim
Aku ingin bahwa orang-orang memandang dan menilaiku sebagai suatu kemutlakan yang utuh (absolute entity) tanpa menghubung-hubungkan dari kelompok mana saya termasuk serta dari aliran apa saya berangkat

Memahami manusia sebagai manusia
#AhmadWahib


  • Kemampuan berpikir manusia memang terbatas tapi batas itu sendiri kita tidak tahu. Persoalannya apakah keterbatasan itu akan kita gunakan secara maksimum ataukah akan kita gunakan setengah-setengah #AhmadWahib

  • Memang aku dahaga. Dahaga akan segala pengaruh. Karena itu kubuka bajuku, kusajikan tubuhku yang telanjang agar setiap bagian dari tubuhku berkesempatan memandang alam luas dan memperoleh bombardemen dari segala penjuru. Permainan yang tak akan pernah selesai ini sangat mengasyikan #AhmadWahib

Warna yang beraneka rona kita hormati
Bentuk yang beraneka ragam kita terima
Pluralisme, itulah prinsip kita
Tapi rupanya
Pluralisme bukan satu-satunya anutan
Antipluralisme juga anutan

Bagi kita
Theis dan atheis bisa berkumpul
Muslim dan kristiani bisa bercanda
Artis dan atlit bisa bergurau
Kafirin dan muttaqin bisa bermesraan

Tapi pluralis dan antipluralis tak bisa bertemu
Dia menyangkut milik manusia yang paling tinggi
Awal dan akhir
Pribadi

Dia menyangkut keterbukaan dan ketertutupan
Dia menyangkut adanya pribadi atau lenyapnya pribadi

Bagi kita
Tak ada pribadi, tak ada manusia
Kemerdekaan adalah hakekat eksistensi manusia

#AhmadWahib

  • Memang aku dahaga. Dahaga akan segala pengaruh. Karena itu kubuka bajuku, kusajikan tubuhku yang telanjang agar setiap bagian dari tubuhku berkesempatan memandang alam luas dan memperoleh bombardemen dari segala penjuru. Permainan yang tak akan pernah selesai ini sangat mengasyikan #AhmadWahib

  • Kita kaum intelektual harus senantiasa berhati-hati dalam menjaga sikap dasar kita yaitu aposteriori dan single standard #AhmadWahib
  • Ketajaman kritik terhadap umat berhubung dengan general attitude-nya jangan sampai menjerumuskan kita pada sikap a priori salah dalam menghadapi masalah, sebagaimana kita juga harus menjauhkan diri dari sikap a priori membenarkan mereka #AhmadWahib

Kita harus berani membebaskan diri dari dua tirani yang berdempet yaitu :
1.       Tirani kesombongan : sok Islam tulen, sok ikhlas, sok modern, sok intelektual, sok moralis, sok suci, sok nuchter dan lain sebagainya
2.       Tirani ketakutan : konservatif, atheis, kolot, kafir, Mu’tazilat, disorientasi, lemah ideologi, imannya diragukan, sekularis, kebarat-baratan dan lain sebagainya
#AhmadWahib

  • Saya tidak mau jadi orang munafik, sok suci dan semacam itu. Percobaan menyembunyikan pengaruh bawah sadar yang mungkin ada adalah kepura-puraan. Dan saya tidak mau berpura-pura, apalagi terhadap sesama manusia #AhmadWahib

  • Tuhan, bisakah aku menerima hukum-Mu tanpa meragukannya lebih dahulu? Karena itu Tuhan, maklumilah lebih dulu bila aku masih ragu akan kebenaran hukum-hukum-Mu. Kalau Engkau tak suka hal itu, berilah aku pengertian-pengertian sehingga keraguan itu hilang dan cepat-cepatlah aku dibawa dari tahap keragu-raguan kepada tahap penerimaan.
  • Tuhan, murkakah Engkau bila aku berbicara dengan hati dan otak yang bebas, hati dan otak sendiri yang Engkau telah berikan kepadaku dengan kemampuan-kemampuan bebasnya sekali?
  • Tuhan, aku ingin berbicara dengan Engkau dalam suasana bebas. Aku percaya, Engkau tidak hanya benci pada ucapan-ucapan yang munafik, tapi juga benci pada ucapan-ucapan yang munafik, yaitu pikiran-pikiran yang tidak berani memikirkan yang timbul dalam pikirannya, atau pikiran yang pura-pura tidak tahu akan pikirannya
    #AhmadWahib

  • Salah satu sikap demokratis ialah tidak melakukan teror mental terhadap orang yang mau bersikap lain, membiarkan orang lain menentukan sikap dengan perasaan bebas, tanpa ketakutan, sesuai dengan isi hatinya sendiri #AhmadWahib

  • Tuhan, aku menghadap pada-Mu bukan hanya di saat-saat aku cinta pada-Mu, tapi juga di saat-saat aku tak cinta dan tidak mengerti tentang diri-Mu, di saat-saat aku seolah-olah mau memberontak terhadap kekuasaan-Mu. Dengan demikian, Rabbi, aku berharap cintaku pada-Mu akan pulih kembali #AhmadWahib

  • Orang-orang yang berpikir, walaupun hasilnya salah, masih jauh lebih baik daripada orang yang tidak pernah salah karena tidak pernah berpikir #AhmadWahib

Tidak ada komentar:

Posting Komentar