TutupJangan Lupa Klik Like Dan Follow ya!

Minggu, 02 Oktober 2016

Confucius Quotes

Image result for confucius 

 “By three methods we may learn wisdom :
First, by reflection, which is noblest;
Second, by imitation, which is easiest;
third by experience, which is the bitterest.”

“Wheresoever you go, go with all your heart.”  

“Everything has beauty, but not everyone sees it.”

“It does not matter how slowly you go as long as you do not stop.”

“He who knows all the answers has not been asked all the questions.”  

“If you make a mistake and do not correct it, this is called a mistake.”

“Life is really simple, but we insist on making it complicated.”

“The man who moves a mountain begins by carrying away small stones.”

“The funniest people are the saddest ones”  

“Study the past if you would define the future.”

“Before you embark on a journey of revenge, dig two graves.”

“Silence is a true friend who never betrays.”

“You cannot open a book without learning something.”

“When you see a good person, think of becoming like her/him. When you see someone not so good, reflect on your own weak points.”

“The man who asks a question is a fool for a minute, the man who does not ask is a fool for life.”

“I hear and I forget. I see and I remember. I do and I understand.”

“Music produces a kind of pleasure which human nature cannot do without.”

“The man of wisdom is never of two minds;
the man of benevolence never worries;
the man of courage is never afraid.”

“The way out is through the door. Why is it that no one will use this method?”

“The gem cannot be polished without friction, nor man perfected without trials.”

“Give a bowl of rice to a man and you will feed him for a day. Teach him how to grow his own rice and you will save his life.”

“Only the wisest and stupidest of men never change.”

 “When it is obvious that the goals cannot be reached, don't adjust the goals, adjust the action steps.”

“Better a diamond with a flaw than a pebble without.”

“To put the world in order, we must first put the nation in order; to put the nation in order, we must first put the family in order; to put the family in order; we must first cultivate our personal life; we must first set our hearts right.” 

“In a country well governed, poverty is something to be ashamed of. In a country badly governed, wealth is something to be ashamed of.”

“To know that we know what we know, and that we do not know what we do not know, that is true knowledge. ” 

“To see what is right and not do it is the worst cowardice.”

“If your plan is for one year plant rice.
If your plan is for ten years plant trees.
If your plan is for one hundred years educate children.” 

“Education breeds confidence. Confidence breeds hope. Hope breeds peace.” 

“The superior man thinks always of virtue; the common man thinks of comfort.”

“When a wise man points at the moon, the imbecile examines the finger.”  

“It is easy to hate and it is difficult to love. This is how the whole scheme of things works. All good things are difficult to achieve; and bad things are very easy to get.”

“Those who know the truth are not equal to those who love it.”

“Roads were made for journeys not destinations”

 “If there is righteousness in the heart, there will be beauty in the character.
If there is beauty in the character, there will be harmony in the home.
If there is harmony in the home, there will be order in the nations.
When there is order in the nations, there will peace in the world.” 

“You will never know how sharp a sword is unless it's drawn from its sheath”

 “The green reed which bends in the wind is stronger than the mighty oak which breaks in a storm.”

“The journey with a 1000 miles begins with one step.”

 
 
It does not matter how slowly you go as long as you do not stop.
Read more at: http://www.brainyquote.com/quotes/authors/c/confucius.html
It does not matter how slowly you go as long as you do not stop.
Read more at: http://www.brainyquote.com/quotes/authors/c/confucius.html
Life is really simple, but we insist on making it complicated.
Read more at: http://www.brainyquote.com/quotes/authors/c/confucius.html
Life is really simple, but we insist on making it complicated.
Read more at: http://www.brainyquote.com/quotes/authors/c/confucius.html
Life is really simple, but we insist on making it complicated.
Read more at: http://www.brainyquote.com/quotes/authors/c/confucius.html
Life is really simple, but we insist on making it complicated.
Read more at: http://www.brainyquote.com/quotes/authors/c/confucius.html
Life is really simple, but we insist on making it complicated.
Read more at: http://www.brainyquote.com/quotes/authors/c/confucius.html

Kamis, 21 Juli 2016

Antara Sastra, Sejarah, Tionghoa, dan Papua

Suatu hari di tahun 2050, seorang Encim sepuh duduk di teras bersama cucunya yang tahun depan akan lulus SMA. Cucu yang pintar namun terlalu berapi-api. Jago berorasi dan beragitasi. Orang tuanya beberapa kali dibuat pusing karena dipanggil ke sekolah. Terakhir, anak ini memimpin teman-temannya berdemo menuntut penghapusan PR tambahan yang kerap diberikan guru sebelum hari libur.

“Orang tuamu dipanggil lagi?”

“Iya…” (Sang cucu memandang ke arah rumpun bambu kuning. Daunnya gemerisik ditiup angin sore.)

“Kamu mau kuliah apa nanti?”

“Sospol! Pilihan keduanya, mungkin hukum.”

“Buat apa belajar itu?”

“Buat memajukan bangsa dan negara! Membenahi birokrasi dan memberantas KKN supaya pembangunan bisa efektif dan efisien.”

“Ya ya… Niatmu bagus. Tapi memajukan bangsa dan negara perlu sastrawan bagus. Kenapa nggak kuliah sastra? Tulisan dan pidatomu punya potensi.”

“Haaa! Apa gunanya sastra? Bikin pidato sih nggak perlu ilmu sastra segala.”
“Ah, kamu ini. Menghakimi sebelum tahu lengkapnya. Itulah kenapa Popoh (Mandarin: Nenek) suruh kamu belajar sastra.”

“Emang hubungannya gimana?”

“Pilihlah sastra bangsa dengan sejarah revolusi yang panjang. Inggris, Cina, atau Rusia, misalnya. Di masa pergolakan politik, para sastrawan berperan mempengaruhi publik melalui tulisan-tulisannya. Ada yang melalui karya puisi, prosa, atau drama. Cara pamflet, orasi, atau agitasi lewat status dan twitwar adalah cara yang vulgar. Orang terpancing langsung emosi, defensif, lalu terjadi bentrokan dan jatuh korban. Kebencian ditanam dalam darah keturunan-keturunannya. Kalau sudah begitu, siapa yang untung? Kamu?”

“Lho, saya kan menyuarakan kebenaran! Kalau kemudian terjadi bentrokan, itu di luar tanggung jawab saya. Harusnya polisi yang mengamankan dan menjamin kebebasan setiap orang untuk menyuarakan pendapat dan berserikat.” Si Cucu semakin berapi-api. Otot lehernya menegang.

“Makanya kamu perlu belajar sastra.” Kata Popoh sembari tersenyum. “Bukan hanya bahasanya, tapi sastranya. Bahasa itu hanya kulit luar sebuah kebudayaan dan sejarah yang panjang. Kata-kata serapan bahasa asing menjadi jejak interaksi intens di masa lalu. Kosa kata yang bertingkat-tingkat kasar-halus menandakan daerah yang dulunya adalah kerajaan. Kosa kata yang mendetil untuk suatu jenis bahan makanan menunjukkan bahwa makanan itu sangat penting dalam kehidupan bangsa itu. Contoh, dalam bahasa Jawa, ada banyak istilah untuk bagian tanaman dan olahan padi: damen, pari, gabah, kapak, kawul, merang, beras, katul, menir, las, leri, sego, tajin, intib, kenul, karak.” lanjutnya.

Apakah ada banyak istilah padi juga dalam bahasa asli Papua, misalnya? Tentu tidak ada, karena Jawa dan Papua tentu punya peta dan kehidupan sejarah yang berbeda, tidak bisa dipaksakan. Jadi, kalau ada menteri pendidikan yang mengusulkan jam pendidikan bahasa daerah di sekolah diganti dengan Bahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing di era pasar bebas, berarti beliau tidak paham pentingnya kisah kebudayaan dan sejarah dalam bahasa, sebelum membuat kebijakan. Ya nggak heran, kalau kualitas twitwar, orasi, dan agitasi di kalangan rakyat juga seringkali melupakan sejarah.”

“Kalau intinya pada sejarah, kenapa nggak belajar sejarah aja, hayoh? Kenapa nyuruh belajar sastra?” kilah si Cucu.

“Karena, kuliah sastra selain mengajarkan bahasa, juga mengajarkan cara menganalisa karya sastra. Membedah karakter tokoh, motif perilaku, alur sebab-akibat, konflik horizontal, vertikal, dan pergulatan batin, selain juga latar belakang politik dan budaya pada masa itu. Kamu akan terlatih melihat ‘peta yang lengkap’ sebelum menghakimi suatu masalah, termasuk membuka diri untuk mendengar versi orang lain menjelaskan hal-hal yang masih misteri buatmu, dengan lebih masuk akal.

“Kalau cuma buat cari tahu latar belakang, buat apa pisau bedah analisa sastra? Dari rangkaian twitwar juga udah bisa terbaca akar masalahnya.”

“Karena, hai Cucuku yang kepala batu, medsos itu terbatas. Orang menulis sesingkat mungkin untuk mencari sebanyak mungkin pengikut. Akibatnya, tulisannya seringkali menghilangkan banyak detil penting, dan gayanya hiperbolik provokatif sebagai click-bait. Judul-judulnya sering tidak sesuai isi. Jadi makin berbahaya ketika umpan itu dimakan orang-orang yang hanya baca judul, malas baca artikel sampai habis, tapi senang twitwar. Orang-orang yang pikirannya mudah tertutup tapi mulutnya mudah terbuka.”

“Ok, menurut Popoh, ilmu sastra bisa menganalisa lebih dalam tentang peristiwa politik. Coba Popoh kasih contoh. Tentang isu Papua 34 tahun lalu misalnya.”

“Masalah Papua itu… mirip dengan kita, keturunan Tionghoa di Indonesia.”

“Mirip apanyaaa? Yang satu putih sipit, yang satu hitam keriting.”

“Hush! Kamu itu terbiasa reaktif. Orang Tionghoa dan Papua itu sama-sama korban stereotip dan salah paham. Beratus tahun yang lalu, orang-orang dari Tiongkok datang bermigrasi untuk berdagang atau kerja di pertambangan. Sebagian yang berdagang ada yang merasa capek bolak-balik naik kapal laut, akhirnya menetap. Ada yang lalu memboyong anak istri dari Tiongkok, ada pula yang keluarganya malas harus beradaptasi dengan tempat dan bahasa yang asing, sehingga si lelaki lalu kawin lagi dengan perempuan lokal, dst. Di seluruh penjuru dunia, pasti ada kampung Cina, Arab, dan India di dekat pelabuhan. Kenapa mereka lebih pintar berdagang? Pertama, karena sebagai salah tiga peradaban (dan perantau) tertua di dunia, pengalaman berdagang mereka sudah lebih lama. Kedua, sebetulnya tidak semua keturunannya sukses. Yang bangkrut (dan lalu menyusahkan keluarga yang lain) tentu banyak sekali. Tapi tidak menarik untuk dicatat dalam statistik sejarah.

Si parasit keluarga ini, memeras keluarganya dengan pesta makan enak, berjudi, mabuk-mabukkan, menghisap candu, dan ke rumah plesiran, sementara keluarganya kerja keras (seperti di novel paling legendaris sepanjang sejarah sastra Indonesia: Bumi Manusia). Sialnya, kelakuan parasit ini dijadikan stereotip. Padahal jumlah yang kerja keras lebih banyak. Ya, isu negatif memang selalu lebih menarik menjadi pusat perhatian, daripada isu positif. Nah, entah bagaimana stereotip itu lepas dari keturunan kita, lalu melekat pada orang Papua. Padahal jumlah parasit di kalangan Tionghoa, mungkin stabil dan lebih banyak daripada parasit di keluarga Papua.

Lebih banyak itu bukan karena ada 10 juta TKA baru dari Tiongkok seperti isu yang merebak 34 tahun lalu. Tapi karena tahun itu sejarah Tionghoa di Indonesia sudah ribuan tahun, sehingga banyak orang bumiputra yang punya darah Tionghoa. Ah… apa kamu pernah dengar, bahwa istilah bumiputra sendiri dipelopori oleh harian Sin Po tahun 1920-an sebagai pengganti kata Belanda inlander? Lalu harian lain juga mengikuti. Sebagai balas budi, semua pers lokal mengganti kata ‘Tjina’ dengan ‘Tionghoa’. Kalau berpuluh tahun kemudian ada orang yang menyebut diri sastrawan bumiputra lalu mengusir keturunan Tionghoa dengan kata ‘Cina’, berarti ilmu sastranya pendek.

Apa kau tahu, beberapa wali Songo juga keturunan Tionghoa meskipun mereka Islam dan tidak lagi merayakan Imlek? Tahun 1740-1743, etnis Tionghoa bersama etnis Jawa melawan VOC. Akibatnya, terjadi pembantaian etnis Tionghoa di Batavia oleh Belanda dan dibuat aturan orang Tionghoa harus terkonsentrasi di pecinan dan kota besar, agar mudah dikontrol dan tidak menggalang kekuatan dengan bumiputra. Strategi ini digunakan lagi oleh pemerintah Indonesia dengan PP 10/1959 yang melarang “orang asing” berdagang eceran di tingkat kabupaten ke bawah. Pada prakteknya, petani keturunan Tionghoa di desa-desa pun terusir dan harus berdagang di kota. Kalau kemudian kita disebut sombong, eksklusif, dan tidak mau berkarya di desa, berarti orang-orang telah melupakan sejarah.

Papua pun sama. Gampang ditempel stereotip karena perawakannya yang sangat khas berbeda dari ras Melayu. Sebagian dapat uang ‘panas’ dari pertambangan. Banyak sekali staf Freeport adalah putra daerah karena para petinggi pusat senang cara Papa Minta Saham (tanpa investasi apa-apa, tapi dapat dividen), sebagaimana ratusan tahun lalu orang Tiongkok datang ke Bangka Belitung untuk bekerja di tambang timah karena Sultannya senang dapat setoran tanpa harus bekerja.

Di level rakyat, mengingat stereotip orang Papua sebagai orang bertampang seram, perawakan tinggi besar, gaya bicara yang keras dan rentan terlibat perkelahian (suku pemburu tentu lebih keras dan agresif dibandingkan suku agraris), jika berbaris dalam jumlah banyak sambil berteriak-teriak demo di tanah Jawa untuk menuntut referendum, jelas meresahkan. Bayangkan saja jika segerombolan orang Jawa atau Sunda berdemo di Pecinan, pasti semua panik dan tutup toko. Isu demonya apa, itu urusan nanti. Para aktivis yang mendukung Papua merdeka sebaiknya mencari cara diplomasi, daripada menyuruh mereka berdemo.

Di level petinggi pusat, isu Papua Merdeka tentu berbeda. Kalau diberi referendum dan voting merdeka yang menang, bisa jadi daerah-daerah lain yang kaya tambang juga akan menuntut referendum. Mungkin inilah yang ditakuti.”

“Kenapa tidak biarkan saja semua merdeka? Toh tidak ada pengaruhnya untuk rakyat biasa seperti kita. Hanya para petinggi saja yang kehilangan dividen saham kosong mereka.”

“Nah, apakah mereka yakin, bisa menangani? Tidak akan terjadi perang saudara seperti di Timur Tengah setelah mereka menumbangkan rezim? Gubernur Papua mengklaim, Papua dapat maju jika mengelola sumber daya alamnya secara mandiri karena berlimpah. Tapi mungkin beliau lupa cerita Indonesia ketika baru merdeka dan merebut perusahaan-perusahaan asing. Tak sampai 5 tahun kemudian, pemerintah Indonesia baru menyadari, orang bumiputra yang terlatih terlalu sedikit, sehingga perusahaan-perusahaan itu semuanya mengalami kemunduran. Program Benteng yang dikeluarkan Menteri Kesejahteraan untuk melindungi kepentingan bumiputra pada tahun 1950 pada akhirnya hanya melahirkan ‘Ali Baba’, kongsi birokrat pribumi dengan pengusaha Tionghoa. Ya saham kosong itu.

Sejarah seringkali berulang. Sastra mengajarimu cara memetakan lebih luas lagi. Makanya di jaman Kerajaan Tiongkok Kuno, banyak sastrawan (yang merangkap pemusik dan pelukis) menjadi penasihat Kaisar. Mereka adalah para pengamat kehidupan.

“Jadi menurut Popoh, Papua seharusnya jangan referendum?”

Itulah kelebihan sastra, Cucuku. Tak harus menggurui dan endingnya boleh menggantung.”


sumber : http://mojok.co/2016/07/sastra-sejarah-tionghoa-papua/

Rabu, 08 Juni 2016

Muhammad Ali quotes

Image result for muhammad ali



I know where I'm going and I know the truth, and I don't have to be what you want me to be. I'm free to be what I want Muhammad Ali

I hated every minute of training, but I said, 'Don't quit. Suffer now and live the rest of your life as a champion
Muhammad Ali
 
He who is not courageous enough to take risks will accomplish nothing in life Muhammad Ali
 
Friendship... is not something you learn in school. But if you haven't learned the meaning of friendship, you really haven't learned anything Muhammad Ali

Image result for muhammad ali

If you even dream of beating me you'd better wake up and apologize Muhammad Ali

I've made my share of mistakes along the way, but if I have changed even one life for the better, I haven't lived in vain Muhammad Ali

If they can make penicillin out of mouldy bread, they can sure make something out of you Muhammad Ali
 
Only a man who knows what it is like to be defeated can reach down to the bottom of his soul and come up with the extra ounce of power it takes to win when the match is even Muhammad Ali
 
It isn't the mountains ahead to climb that wear you out; it's the pebble in your shoe Muhammad Ali

Wars of nations are fought to change maps. But wars of poverty are fought to map change Muhammad Ali

Service to others is the rent you pay for your room here on earth Muhammad Ali

Cassius Clay is a name that white people gave to my slave master. Now that I am free, that I don't belong anymore to anyone, that I'm not a slave anymore, I gave back their white name, and I chose a beautiful African one Muhammad Ali

Age is whatever you think it is. You are as old as you think you are Muhammad Ali

I am an ordinary man who worked hard to develop the talent I was given. I believed in myself, and I believe in the goodness of others Muhammad Ali

The man who has no imagination has no wings Muhammad Ali

My trainer tell me nothing between rounds. I don't allow him to. I fight the fight. All I want to know is did I win the round. It's too late for advice Muhammad Ali

Image result for muhammad ali

I'm so fast that last night I turned off the light switch in my hotel room and was in bed before the room was dark Muhammad Ali

A man who views the world the same at fifty as he did at twenty has wasted thirty years of his life Muhammad Ali

I wish people would love everybody else the way they love me. It would be a better world Muhammad Ali

Never put your money against Cassius Clay, for you will never have a lucky day Muhammad Ali

Ali's got a left, Ali's got a right - when he knocks you down, you'll sleep for the night; and when you lie on the floor and the ref counts to ten, hope and pray that you never meet me again Muhammad Ali

My only fault is that I don't realize how great I really am Muhammad Ali

The name Muhammad is the most common name in the world. In all the countries around the world - Pakistan, Saudi Arabia, Morocco, Turkey, Syria, Lebanon - there are more Muhammads than anything else. When I joined the Nation of Islam and became a Muslim, they gave me the most famous name because I was the champ Muhammad Ali

It's lack of faith that makes people afraid of meeting challenges Muhammad Ali

Hating people because of their color is wrong. And it doesn't matter which color does the hating. It's just plain wrong Muhammad Ali

It's hard to be humble, when you're as great as I am Muhammad Ali

The only thing that matters is submitting to the will of God Muhammad Ali

I never thought of losing, but now that it' s happened, the only thing is to do it right. That's my obligation to all the people who believe in me. We all have to take defeats in life Muhammad Ali

My way of joking is to tell the truth. That's the funniest joke in the world Muhammad Ali

Silence is gold when you can't think of a good answer Muhammad Ali

My principles are more important than the money or my title Muhammad Ali

At home I am a nice guy: but I don't want the world to know. Humble people, I've found, don't get very far
Muhammad Ali

It's not bragging if you can back it up Muhammad Ali

It's just a job. Grass grows, birds fly, waves pound the sand. I beat people up.There are more pleasant things to do than beat people up  Muhammad Ali

When you can whip any man in the world, you never know peace Muhammad Ali

I wanted to use my fame and this face that everyone knows so well to help uplift and inspire people around the world Muhammad Ali

Superman don’t need seat belt Muhammad Ali

I am the greatest, I said that even before I knew I was Muhammad Ali

I'm not the greatest; I'm the double greatest. Not only do I knock 'em out, I pick the round Muhammad Ali
 
I'm more at home with my log cabins than I am in my house in Cherry Hill Muhammad Ali

The fact is, I was never too bright in school. I ain't ashamed of it, though. I mean, how much do school principals make a month? Muhammad Ali

I said I was 'The Greatest,' I never said I was the smartest Muhammad Ali

A rooster crows only when it sees the light. Put him in the dark and he'll never crow. I have seen the light and I'm crowing Muhammad Ali

There are no pleasures in a fight but some of my fights have been a pleasure to win Muhammad Ali 
 
I got no quarrel with them Vietcong Muhammad Ali

Float like a butterfly, sting like a bee Muhammad Ali

Image result for muhammad ali